Sequence diagram adalah jenis diagram interaksi yang digunakan dalam pemodelan perangkat lunak, khususnya dalam Unified Modeling Language (UML). Diagram ini menggambarkan bagaimana objek-objek di dalam suatu sistem berinteraksi satu sama lain dalam urutan waktu tertentu. Sequence diagram menunjukkan urutan pesan yang dikirimkan antara objek untuk mencapai suatu fungsi atau hasil tertentu. Ini sering digunakan untuk merinci skenario penggunaan atau alur bisnis tertentu.
Dilansir dari buku Analisa &
Perancangan Sistem Informasi Berorientasi Objek yang disusun Nazaruddin Ahmad,
dkk, kegunaan sequence diagram adalah dapat menunjukkan bagaimana objek-objek
dapat berkolaborasi dalam beberapa perilaku.
Sequence diagram juga digunakan untuk menunjukkan serangkaian proses yang dikirim antara objek yang berinteraksi dengan objek. Berikut ini tujuan sequence diagram yang dilansir dari buku Rekayasa Perangkat Lunak Berorientasi Objek yang disusun Muhamad Alda.
- Untuk memperjelas interaksi antar objek dalam perintah yang urut.
- Untuk mendefinisikan urutan kejadian sesuai dengan hasil output yang diinginkan.
- Untuk memperjelas kebutuhan sistem kepada tim teknis, sebab diagram ini lebih mudah dikembangkan menjadi desain model.
- Untuk mengembangkan model deskripsi use case menjadi spesifikasi desain, karena ini merupakan diagram yang paling cocok untuk pengembangan.
Berikut adalah komponen utama yang terdapat dalam sequence diagram:
- Actors (Aktor): Representasi pengguna atau sistem lain yang berinteraksi dengan sistem yang dimodelkan.
- Objects (Objek): Komponen atau entitas dalam sistem yang terlibat dalam interaksi. Biasanya diwakili oleh persegi panjang dengan nama objek di dalamnya.
- Lifelines (Garis Kehidupan): Garis vertikal yang menunjukkan keberadaan objek selama periode waktu tertentu. Garis ini biasanya dimulai dari atas dengan objek di puncaknya.
- Messages (Pesan): Panah horizontal yang menghubungkan dua lifeline dan menunjukkan komunikasi antara objek. Pesan dapat berupa panggilan metode, sinyal, atau bahkan balasan.
- Activations (Aktivasi): Blok persegi panjang pada lifeline yang menunjukkan periode di mana objek melakukan suatu tindakan atau berada dalam kondisi aktif.
- Gates (Gerbang): Titik masuk atau keluar dari interaksi yang lebih besar, sering digunakan untuk merujuk interaksi di luar konteks diagram yang sedang dibuat.
Berikut adalah langkah-langkah umum dalam membuat sequence diagram:
- Identifikasi skenario: Tentukan skenario atau kasus penggunaan yang akan digambarkan.
- Identifikasi objek dan aktor: Identifikasi semua objek dan aktor yang terlibat dalam skenario.
- Tentukan urutan interaksi: Tentukan urutan pesan yang dikirimkan antara objek dan aktor.
- Gambar lifeline dan pesan: Gambarlah lifeline untuk setiap objek dan aktor, kemudian gambar pesan sesuai urutan interaksi.
Contoh sederhana sequence diagram untuk skenario Login Mahasiswa
STATE CHART DIAGRAM
Statechart diagram adalah jenis
diagram yang digunakan dalam Unified Modeling Language (UML) untuk
menggambarkan berbagai keadaan yang dapat dialami oleh suatu objek selama
siklus hidupnya, serta transisi antar keadaan tersebut sebagai respons terhadap
berbagai peristiwa (events). Statechart diagram sering digunakan untuk
memodelkan perilaku dinamis dari sistem, khususnya sistem reaktif yang
menanggapi berbagai input eksternal atau internal.
Berikut contoh statechart diagram pada Sistem Aplikasi Dosen dan Mahasiswa
Dosen
Mahasiswa
Skema perancangan layar
(wireframe) adalah representasi visual dari antarmuka pengguna (UI) suatu
aplikasi atau situs web yang digunakan untuk merancang tata letak dan navigasi
halaman sebelum implementasi penuh. Wireframe biasanya menampilkan struktur dasar
dari elemen-elemen UI tanpa fokus pada detail visual atau desain grafis.
Langkah-langkah Membuat Skema Perancangan Layar
Identifikasi Tujuan dan Kebutuhan Pengguna:
·
Tentukan tujuan utama dari aplikasi atau situs
web.
·
Identifikasi kebutuhan dan preferensi pengguna.
2. Buat Daftar Halaman Utama:
·
Buat daftar semua halaman atau layar utama yang
akan ada di aplikasi atau situs web.
3.
Tentukan Elemen Utama untuk Setiap Halaman:
·
Tentukan elemen UI utama yang akan ada di setiap
halaman, seperti header, menu navigasi, konten utama, sidebar, footer, tombol,
formulir, dll.
4.
Buat Sketsa Kasar:
·
Buat sketsa kasar dari tata letak setiap
halaman. Gunakan kertas dan pensil atau alat wireframing digital.
5.
Detailkan Wireframe:
· Tambahkan detail ke dalam sketsa kasar, seperti label untuk elemen UI, placeholder untuk gambar, dan deskripsi singkat untuk fungsionalitas.
Elemen-elemen dalam Wireframe
- Header: Bagian atas halaman yang biasanya berisi logo, menu navigasi utama, dan elemen penting lainnya seperti pencarian.
- Navigasi: Menu atau elemen navigasi yang membantu pengguna berpindah antara halaman atau bagian situs web.
- Konten Utama: Area utama halaman yang berisi konten utama seperti artikel, produk, atau informasi lainnya.
- Sidebar: Kolom samping yang mungkin berisi navigasi tambahan, iklan, atau informasi pendukung.
- Footer: Bagian bawah halaman yang berisi informasi seperti tautan footer, hak cipta, kontak, dan tautan penting lainnya.
- Tombol: Elemen interaktif yang memungkinkan pengguna melakukan tindakan tertentu, seperti “Submit”, “Cancel”, atau “Buy Now”.
- Formulir: Elemen input yang digunakan untuk mengumpulkan informasi dari pengguna, seperti formulir pendaftaran atau pencarian.
- Placeholder Gambar: Area yang ditandai untuk gambar, ikon, atau grafik lainnya.
\


Social Plugin